10 Sungai di jawa tengah




1. Sungai Bogowonto adalah sungai yang terletak di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang bermuara ke Samudera Hindia. Sungai ini berhulu di dataran tinggi di daerah Kedu dan merupakan satu dari dua sungai cukup besar di Jawa Tengah yang bermuara ke pantai selatan, selain Sungai Serayu.
Sungai Bogowonto merupakan batas alam bagian barat bagi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan wilayah Bagelen (sekarang Kabupaten Purworejo). Bagian hilir daerah aliran sungai ini juga sering dilanda banjir pada musim penghujan
2. Bengawan Solo adalah sungai terpanjang di Pulau Jawa, Indonesia dengan dua hulu sungai yaitu dari daerah Pegunungan Kidul, Wonogiri dan Ponorogo, selanjutnya bermuara di daerah Gresik. "Bengawan" dalam bahasa Jawa berarti "sungai yang besar". Di masa lalu, sungai ini pernah dinamakan Wuluyu, Wulayu, dan Semanggi (dieja Semangy dalam naskah bahasa Belanda abad ke-17)

Bengawan Solo Purba

Aliran Bengawan Solo masa kini terbentuk kira-kira empat juta tahun yang lalu. Sebelumnya terdapat aliran sungai yang mengalir ke selatan, diduga dari hulu yang sama dengan sungai yang sekarang. Karena proses pengangkatan geologis akibat desakan lempeng Indo-Australia yang mendesak daratan Jawa, aliran sungai itu beralih ke utara. Pantai Sadeng di bagian tenggara Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai "muara" Bengawan Solo Purba.

Daerah Hulu

Daerah ini mayoritas meliputi daerah Hulu Kali Tenggar, Hulu Kali Muning, Hulu Waduk Gajah Mungkur serta sebagian Kabupaten Wonogiri dengan penampang sungai yang berbentuk V. Vegetasi pada daerah ini didominasi oleh tumbuhan akasia. Aktivitas yang banyak dilakukan di dareah ini adalah pertanian, seperti padi dan kacang tanah. Dinding sungai pada daerah ini rata-rata bertebing curam dan tinggi. Karena banyak digunakan untuk pertanian, daerah sekitar sungai pada bagian ini banyak mengalami erosi dan sedimentasi yang cukup tinggi.

Daerah Tengah

Bengawan Solo di kawasan Jurug, Surakarta.
Daerah ini mayoritas meliputi daerah Hilir Waduk Gajah Mungkur, sebagian Kabupaten Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Solo, Sragen, sebagian Kabupaten Ngawi dan sebagian Tempuran (hilir) Kali Madiun. Selain itu daerah ini merupakan daerah yang padat penduduk. Pada umumnya kegiatan ekonomi di daerah bagian sungai ini lebih tinggi daripada bagian hulu dan hilir, dan didominasi oleh kegiatan industri. Akibatnya, banyak limbah yang masuk ke sungai dan mencemari vegetasi di daerah ini. Aktivitas masyarakat yang paling menonjol di daerah ini adalah pertanian, pemanfaatan air sebagai kebutuhan sehari-hari, peternakan dan industri.

Daerah Hilir

Daerah ini mayoritas meliputi daerah sebagian Tempuran (hilir) Kali Madiun, sebagian kabupaten Ngawi, Blora, Bojonegoro, Lamongan, Tuban dan berakhir di Desa Ujungpangkah, Gresik
 





3. Sungai Juwana adalah sebuah sungai yang melintasi Kota Juwana Kabupaten Pati Jawa Tengah.
Sungai ini bermuara di Laut Jawa dan mengarah ke barat daya melewati Kota Juwana, Kecamatan Jakenan, Kecamatan Pati Kota, Kecamatan Gabus, Kecamatan Kayen Undaan Kabupaten Kudus hingga bermuara di Babalan Wedung Kabupaten Demak.
Di Babalan ini, Sungai Juwana bertemu dengan Sungai Serang atau Sungai Lusi yang bermuara di Waduk Kedungombo. Karena terhubung dengan Waduk Kedungombo inilah yang menjadikan salah satu penyebab sering meluapnya Sungai Juwana.



4. Kali Serayu atau Sungai Serayu (dulu juga disebut Ci Serayu) adalah sungai di Jawa Tengah. Hulu sungai ini berada di Kabupaten Wonosobo (disebut Tuk Bima Lukar atau mata air Bima Lukar) dan bermuara di Cilacap.
Anak sungai Serayu yang besar adalah Kali Klawing, yang berhulu di Gunung Slamet. Ada enam kabupaten yang tercakup daerah aliran sungai ini: Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Cilacap.
Sungai Serayu juga dijadikan tema dalam lagu keroncong Di Tepinya Sungai Serayu.


5. Kali Gede adalah sungai utama yang dibendung untuk membangun Waduk Wadaslintang. Sungai ini memiliki beberapa anak sungai kecil yang saling mendukung. Kali ini melintasi beberapa desa di kecamatan Wadaslintang di antaranya adalah Desa Gumelar, Tirip, dan Penerusan


6. Sungai kebuyutan (kabuyutan) adalah salah satu sungai yang melewati kecamatan kersana, kabupaten brebes. Aliran arusnya yang cukup deras serta tersedianya air saat musim kemarau, menjadikan sungai ini sangat penting terutama para petani dan pengrajin batubata. Sungai ini dikenal sebagai sungai pengrajin batubata oleh masyarakat sekitar, khususnya desa Cikandang, karena memang sebagian dari warga desa Cikandang menjadi pengrajin batubata. Sungai ini mempunyai hulu di Waduk Malahayu, melintasi daerah kecamatan Banjarharjo, Kersana dan Tanjung, bermuara di Laut Jawa tepatnya di desa Pengaradan.
Sungai kebuyutan mempunyai nilai bagi masyarakat karena sanggup menghidupi warga yang ada disekitarnya akan tetapi kurangnya perhatian masyarakat akan kebersihan sungai kabuyutan ini.Seperti halnya membuang sampah rumah tangga baik organik maupun non organik seenaknya kesungai,yang berakibat pada bencana banjir, kumpulan sarang penyakit. Mungkin ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat sekitar dan sosialisasi dari pemerintah.
Pemerintah setempat telah memperluas tepian disepanjang aliran sungai karena dapat memperlancar aliran air sungai. Upaya ini untuk menanggulangi banjir di daerah aliran sungai tersebut saat musim penghujan.





7. Sungai Lusi adalah sebuah sungai yang melintas di tengah-tengah Kabupaten Grobogan dari timur mulai dari Bulu Kabupaten Rembang hingga bertemu dengan Kali Serang di Penawangan Kabuapten Grobogan Jawa Tengah. Sungai ini terletak di antara pegunungan Kapur Utara dan pegunungan Kendeng.

8. Kali Progo adalah sebuah sungai yang mengaliri Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta di Indonesia. Di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sungai ini menjadi batas alami Kabupaten Kulonprogo dengan Kabupaten Sleman dan Bantul.
Sungai ini bersumber dari lereng Gunung Sumbing yang melintas ke arah tenggara. Di daerah Ngluwar, Kabupaten Magelang, Kali Progo dibendung menjadi 2 aliran untuk sarana irigasi bagi masyarakat Yogyakarta oleh Belanda. Bendungan ini dikenal sebagai "Ancol Bligo" yang sekarang menjadi tempat rekreasi warga. Aliran irigasi ini yang satu mengalir dari Ngluwar menuju ke arah Timur membelah Kabupaten Sleman dan menuju ke Kabupaten Klaten dan dikenal sebagai Selokan Mataram (atau "Selokan Van Der Wijck"), sedangkan yang satunya mengalir di Kabupaten Kulonprogo menyururi lembah pegunungan Menoreh. Kali Progo bermuara di Pantai trisik, di pesisir selatan Jawa.
Terdapat beberapa anak sungai yang mengalir ke Progo, seperti Kali Krasak (hulu di Gunung Merapi), Kali Elo, Kali Deres, Kali Kuas dan Kali Tinalah.
Di daerah sekitar muara, banyak dijumpai penambangan pasir. Di bagian hulu, di daerah Magelang, aliran sungai ini dimanfaatkan oleh para penggemar white water rafting untuk menjajal kemampuannya. Di progo bagian bawah ada Kisik River Camp operator arung jeram dan kayak. Sungai ini mempunyai jeram - jeram yang mendebarkan serta pemandangan sepanjang sungai yang menakjubkan.




9. Kali Serang adalah nama sebuah sungai yang berada di Jawa Tengah. Hulu sungai ini berada di lereng gunung Merbabu di Kabupaten Boyolali dan bermuara di Laut Jawa yang tepatnya di Selatan Jepara. Pada aliran sungai ini juga terdapat Waduk Kedung Ombo yang teletak di Kemusu, Utara Pegunungan Kendeng. Sungai ini bertemu dengan Sungai Lusi di Penawangan Kabupaten Grobogan.
Daerah aliran sungai ini melewati wilayah di Kabupaten Boyolali, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak dan Kabupaten Jepara. ada kali yg berada di wilayah Kulon Progo (DIY) yg bernama "kali serang" , mungkin para pembaca bisa memberikan informas mengenai hal tersebut.





10. Sungai Tuntang adalah sebuah sungai di propinsi Jawa Tengah, yang mengalir antara kota Semarang, ibu kota propinsi, dan Demak.
Mata air Sungai Tuntang terletak di sebelah utara gunung Merbabu. Sungai Tuntang mengalir di sebelah selatan gunung Ungaran dan sebelah utara dan timur gunung Telomoyo. Air dari Rawa Pening mengalir ke Sungai Tuntang, yang menuju ke timur laut, kemudian ke barat laut dan akhirnya masuk Laut Jawa.


Related Posts: